Pengaruh Kebudayaan Indonesia Terhadap Sumbangsih Indonesia dalam Perkembangan Fisika

Tidak dapat dipungkiri,keadaan masyarakat disuatu Negara sangat mempengaruhi perkembangan Ilmu Pengetahuan disuatu Negara.Indikator Negara yang maju bisa dilihat dari banyaknya SDM nya yang aktif berkreasi dan berinovasi,artinya disini bahwa masyarakat memegang peranan penting dalam perkembangan Negaranya.
Jika kita memahami sumbangan suatu bangsa terhadap perkembangan fisika,maka kita akan mengetahui sesungguhnya seluruh bangsa yang ada didunia turut memliki andil yang sangat besar dalam memajukan ilmu fisika,baik untuk negaranya sendiri,maupun untuk dunia.Kenyataanya selama ini kita hanya tahu bahwa orang-orang Eropa lah yang membawa perkembangan pesat bagi fisika,padahal bangsa Indonesia juga berperan dalam perkembangan fisika.
Sebagai Negara agraris dan maritime,dalam praktiknya masyarakat Indonesia saat itu terus berupaya untuk mengembangkan kehidupan mereka,hingga akhirnya mereka menemukan  pranata mangsa.Pranata magsa adalah semacam penanggalan yang dikaitkan dengan kegiatan kegiatan usaha pertanian,khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan.Pranata mangsa berbasis peredaran matahari dan siklusnya setahun berumur 365 atau 366 hari serta memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan,wabah penyakit,serangan pengganggu tanaman,atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu.
Pranata mangsa dalam versi pengetahuan yang dipegang petani atau nelayan diwariskan dari mulut ke mulut). Selain itu, ia bersifat lokal dan temporal sehingga suatu perincian yang dibuat untuk suatu tempat tidak sepenuhnya berlaku untuk tempat lain. Petani, umpamanya, menggunakan pedoman pranata mangsa untuk menentukan awal masa tanam. Nelayan menggunakannya sebagai pedoman untuk melaut atau memprediksi jenis tangkapan. Selain itu, pada beberapa bagian, sejumlah keadaan yang dideskripsikan dalam pranata mangsa pada masa kini kurang dapat dipercaya seiring dengan perkembangan teknologi.
Musim dapat dikaitkan pula dengan perilaku hewan , perkembangan tumbuhan , situasi alam sekitar, dan dalam praktik amat berkaitan dengan kultur agraris. Berdasarkan ciri-ciri ini setahun juga dapat dibagi menjadi empat musim utama dan dua musim "kecil": terang("langit cerah", 82 hari), semplah ("penderitaan", 99 hari) dengan mangsa kecil paceklik pada 23 hari pertama, udan ("musim hujan", 86 hari), dan pangarep-arep ("penuh harap", 98/99 hari) dengan mangsa kecil panèn pada 23 hari terakhir.
Pranata mangsa terbagi menjadi 12 mansa,yaitu :
  1. Mangsa Kasa (22 Juni - 1 Agustus). Alam : Kemarau, Angin timur laut. Hama : Kepinding tanah, Kepik Hijau, Belalang. Petani : mengolah tanah (Palawija)
  2. Mangsa Karo (2 Agustus - 22 Agustus). Alam : Kemarau, Angin utara. Hama : Kepinding tanah, Belalang, Kepik Hijau. Petani : Menyiapkan Padi Gogo
  3. Mangsa Ketiga (25 Agustus - 17 September). Alam : Kemarau, Angin timur laut. Hama Kutu, Ulat. Petani : Tanam Padi Gogo
  4. Mangsa Kapat ( 18 September - 12 Oktober ). Alam : Hujan mulai turun, Angin barat laut. Hama Walang Sangit, Kepik Hijau, Tikus. Petani : Tanam padi umur pendek.
  5. Mangsa Kalima ( 13 Oktober - 8 November ). Alam Musim Hujan, Angin barat laut. Hama : Tikus, Shonte, Puthul. Petani : Tanam padi umur pendek
  6. Mangsa Kanem ( 9 November - 21 Desember ). Alam : Musim Hujan, Angin barat laut. Hama : Tikus, Ulat Jati, Ulat Besi, Burung. Petani : Tanam benih yang diponjo
  7. Mangsa Kapitu ( 22 Desember - 2 Februari). Alam : Banyak Hujan, Angin kencang. Hama : Trips, Walang Sangit, Pengerek batang. Petani : Memperbaiki alat pertanian.
  8. Mangsa Kawolu ( 3 Februari - 28/29 Februari). Alam : Jarang hujan, Angin barat daya. Hama : Uret, Trips, Pengerek batang. Petani : Mengolah tanah sawah.
  9. Mangsa Kasongo ( 1 Maret - 25 Maret ). Alam : Jarang hujan, Angin selatan. Hama : Belalang, Walang Sangit. Petani : Musim Tanam padi.
  10. Mangsa Kasadasa ( 26 Maret - 18 April ). Alam : Mareng, Angin timur laut. Hama : Belalang, Penyakit daun, Pengerek batang. Petani : Merawat tanaman Padi.
  11. Mangsa Desta ( 19 April - 11 Maret ). Alam Mareng, Angin timur laut. Hama : Belalang, Kutu, Wereng. Petani : Tanam kacang-kacangan.
  12. Mangsa Sadha ( 12 Mei - 21 Juni ). Alam : Kemarau, Angin timur laut. Hama : Ulat, Kutu, KepikPenyakit. Petani : Sawah Bero.

Komentar